Jumat, 12 Juli 2019


Puisi Lukman Asya
Pagi Menggigit

Kau telah memberikan sesuatu yang berarti
seperti matahari mengabarkan kehangatan di keningku

Kota dan laut tumbuh di hati kita
sementara ada penurunan tanah di tempat-tempat lain
Mungkin laut akan datang ke kota ini
merobohkan gedung-gedung tinggi
apartemen yang aku tempati, merusak Kemayoran
meratakan Tanjung Priok jadi semakin air nan asin
melipat jalan tol dan mrt, lrt, menimbun stasiun dengan darah
Dan orang-orang berlari dalam liar tak karuan.

Matahari terus mengangkangi punggung waktu
di mana kita tak lagi bisa bercakap
setelah menyerah pada rasa mengambang
setelah segala yang pernah kita buka dan buka dan buka
kita tutup kembali pintu hati dengan sepi

Ada kapal laut merapat di antara taman-taman reklamasi
dan ikan-ikan yang juga pergi menjemput nyeri
membawa namaku: tentang ingatan kamar, papan catur
dan seberkas kerinduan

Jakarta, 13 Juli 2019