Sabtu, 29 Januari 2011

puisi

Adalah Cikal Bakal Sebuah Puisi

dalam angan-angan pulau dan angkasa, dirimu yang jauh
adalah cikal-bakal sebuah puisi yang mengharap kekal
adalah negeri dimana setiap orang mengingatnya sebagai cemas
juga sebagai rasa gembira yang dibawa cakar-cakar asing Siapa
yang pengkuh, yang juga maha kuasa dalam sistem hidup.
dalam cemas itu, nyawaku bertempur dengan malaikat yang siap
mencabut rambut miskin satu persatu
di setiap butir kepala penuh sengsara
dalam rasa gembira, aku ingin melintasi lautan luka. tapi mesti bagaimana
sandal dan kakiku yang sering berfilsafat kini kehilangan muslihat
untuk menipu laut jadi jalan membentang penuh dirham: mata kekuasaan
di akherat nanti, kubayangkan adalah sebuah negeri bangsa yang nyeri
tapi tak kehilangan kasih-kudus di mana seluruh penghuninya
adalah para gembala yang keras kepala
dibutakan mata para pemimpinnya ingin menyebrang ke sorga
tapi sorga tak berpintu baginya serempak berteriak: kembalikan kami
ke bumi untuk mengambil kitab lupa! ialah kitab puisi yang diukir
para penyair yang menyihir nama-nama jerit sebagai sembahku
dalam keraguanku untuk bisa hidup bertahan, batu-batu masih shahadat
dan kuburan para pahlawan disalami kabut tebal dari negeri sulawesi
tak mungkin aku sumerah menegaskan neraka lebih dekat
di keningku ketimbang harga sorga sebuah bangsa yang terkurung jawa
akan aku lekatkan nirwana sekalipun sebagai mimpi pulau sumatera
sebab diriku adalah kota yang dibangun di atas ketertindasan ibu
dan jikalah ibu merasa tertindas, sungguh ia akan serius meminta
pertolongan allah dan imajiku jadilah sajadah tangga azzahra
memanjang ke langit hakekat

adalah cikal bakal sebuah puisi, juga darahku ini!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Siapa pun boleh mengomentari karya-karya saya. Terima kasih.