Senin, 19 November 2012


Budidaya Si Buah Cinta yang Good Looking
Oleh Lukman Ajis Salendra

 
Buah cinta ini bernama strawberry atau stroberi. Termasuk buah yang “good looking” alias sedap dipandang mata.  Bentuknya unik, persis seperti bentuk hati. Warna buahnya bila sudah matang merah merona. Rasanya berkualitas tinggi; cita rasanya asam segar. Tak heran kalau strawberry dipakai juga untuk perasa tambahan selain cokelat, baik itu untuk es krim, sirup, maupun untuk kue-kuean. Strawberry menjadi primadona sejak jaman Yunani klasik sampai kini. Bahkan dalam sejarah Yunani kuno buah strawberry secara resmi menjadi lambang Dewi Cinta. Keindahan cinta kala itu dilambangkan oleh warna, rasa, dan kesegaran buah strawberry. Dari segi fisik, buah strawberry terkesan feminin, cantik, menggiurkan, menggoda, sensual, sensitif dan manis, seperti laiknya seorang wanita yang penuh pesona.

Secara historis, buah khas strawberry ini berasal dari Amerika dan dikembangbiakan dengan baik di daerah Amerika Utara untuk jenis Fragaria Virginiana yang terkenal akan rasanya dan Amerika Selatan, Chile untuk jenis Fragaria Chiloensis untuk ukuran besarnya. Nama Fragaria diambil dari kata ”Fragans” yang artinya harum yang merujuk dari bau harum buah strawberry.

 Asal-usul kata strawberry secara etimologis antara lain; dari kegiatan tukang kebun dengan menggunakan sedotan ”straw” untuk menanam buah ini dan melindungi dari proses pembusukan (suatu pseudoetymology yang dapat ditemukan di dalam sumber non-linguistic seperti Old Farmer Almanac) atau juga dapat berasal dari jaman Anglo-Saxon di mana kata kerja untuk menaburkan "Strew” ( artinya untuk menyebar di sekelilingnya ) yang adalah ”Streabergen” ( kata “Strea” berarti " menaburkan" dan kata “Bergen” berarti biji atau buah). Kemudian streberie, straiberie, strauberie, straubery, strauberry, dan akhirnya menjadi ”Strawberry”. Nama strawberry diduga kuat berdasarkan faktanya bahwa bibit atau biji dari buah ini ditaburkan ( Strewn ) sepanjang tanah. Ada juga yang mengatakan nama strawberry berasal dari bahasa Inggris kuno streawberige yang merupakan gabungan dari streaw atau “straw” dan berige atau “berry”. Tapi alasan pemberian nama ini masih tidak begitu jelas.

Jaman dulu, strawberry disajikan pada acara-acara negara abad pertengahan, yang melambangkan kemakmuran, perdamaian, dan kesempurnaan. Indian Amerika diduga pertama kali membuat kue dari strawberry.Adapun strawberry yang sering ditemukan di pasar swalayan merupakan jenis hibrida yang dihasilkan dari persilangan F. virgiana L. var Duchesne asal Amerika Utara dengan F. chiloensis L. var Duchesne asal Chili. Persilangan itu menghasilkan hibrid yang merupakan strawberry modern (komersil) Fragaria x annanassa var Duchesne. Strawberry atau stroberi merupakan tanaman umum dari genus Fragaria yang dibudidayakan di seluruh dunia.

Strawberry mulai di kenal di Indonesia pada pertengahan tahun 1990-an. Strawberry yang memerlukan temperatur  rendah untuk tumbuh dengan baik sangat cocok dengan daerah Rancabali, Bandung. Strawberry yang banyak ditanam penduduk adalah Fragaria Nilgerrensis yang oleh warga setempat lebih dikenal dengan Strawberry Nyodo. Strawberry juga mulai dibudidayakan di daerah Tawangmangu Kabupaten Karang Anyar, Ciwidey, Sukabumi, Cipanas, Lembang, Batu dan Bedugul (Bali).

Khasiat buah strawberry menurut penelitian di antaranya untuk menyusutkan kadar kolesterol, mencegah kanker, mencegah Leukimia, dapat meningkatkan kekuatan otak dan menjaga penglihatan tetap jernih, mengencangkan kulit, cocok bagi pengidap diabetes, memutihkan gigi, mengatasi panas dalam, dapat menghentikan diare, sebagai obat jerawat alami.

Selain itu strawberry ternyata kaya Vitamin C, serat, rendah kalori, folat, potassium, pigmen antosianin, serta asam ellagic. Dengan mengkonsumsi delapan buah strawberry setiap hari, maka kebutuhan Vitamin C dan serat orang dewasa sudah tercukupi. Strawberry memiliki kandugan Vitamin C sebanyak 56,7 mg per 100 gram. Dengan kandungan vitamin C-nya tersebut diyakini strawberry mampu mengurangi resiko terserang penyakit kanker hingga 37 persen seperti yang dirilis  The Iowa Women’s Health Study, selain itu strawberry juga diyakini mampu mencegah kanker payudara dan leher rahim.

Budidaya Buah Cinta

Budidaya si buah cinta, sebetulnya gampang-gampang susah. Tanaman ini tidak terlalu manja. Sebab tanaman ini termasuk jenis tanaman yang tumbuh sejak lama. Selain itu, bibitnya mampu beradaptasi cepat dengan lingkungan. Tanaman ini, dapat tumbuh baik pada daerah yang memiliki suhu 18 derajat celcius ke atas. Bisa dikembangkan pada lahan pertanian terbuka dan hidroponik. Hanya saja, dalam pertanian sistem hidroponik jumlah investasi yang ditanam cukup besar. Sehingga, di Indonesia jarang petani yang berani menanam strawberry dengan sistem ini. Padahal kualitas buahnya, bila ditanam secara hidroponik lebih bagus, dan hasilnya memuaskan.

Tanaman ini dapat tumbuh subur pada dataran rendah, menengah sampai dataran tinggi. Atau mulai dari ketinggian 400 di atas permukaan laut (dpl), sampai 1.000 meter dpl. Daerah yang potensial untuk penanaman buah merambat ini, di antaranya untuk dataran rendah Subang dan sekitarnya, Bekasi, Karawang, dll. Hanya saja, untuk penanaman pada dataran rendah lebih mengintensifkan masalah pengairan.

Sedangkan untuk penanaman dataran tinggi cukup banyak seperti daerah Lembang, Bandung, Cipanas Cianjur, Garut, Gunung Dieng dan daerah lainnya. Untuk memperoleh bibit strawberry, hingga saat ini sangat mudah, karena biasanya petani yang menanam strawberry umumnya selain memproduksi buah juga memproduksi bibit secara bersamaan. Harga bibit yang dijual petani cukup berpariasi tergantung varietas, usia bibit dan bentuk polybag-nya.

Pembibitan yang lebih baik, dan cepat panen diambil dari pembibitan dengan sistem kultur jaringan. Sebab bibit dari cara ini, selain pertumbuhannya cukup baik juga masa menjelang panen pertama lebih singkat, bila dibandingkan dengan pembibitan dari biji. Maka tak heran bila bibit dari kultur jaringan, lebih banyak diminati petani, karena selain praktis juga efisien dalam pemeliharaannya. Selain itu, relatif tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

Persiapan lahan produksi, baik pada lahan terbuka mapun sistem hidroponik sebetulnya tidak jauh berbeda. Hanya yang membedakan dalam sistem kebun hidroponik, perlu membangun green house. Langkah pertama dalam pengolahan, terlebih dahulu lahan dibersihkan dari semua tumbuhan liar. Kedua, lahan bajak bisa menggunakan cangkul secara manual atau traktor. Ketiga, untuk mensterilkan tanah setelah dicangkul lahan dialiri air sampai semua permukaan tanah terendam air. Biarkan selama satu bulan lebih. Keempat, setelah satu bulan, kemudian lahan dikeringkan kembali selanjutnya taburi kapur, maksudnya untuk mengembalikan tanah pada tingkat normal. Kelima, buatkan bedengan dengan lebar antara 80 cm sampai 100 cm, sedangkan panjangnya tergantung kondisi tanah atau maksimal 10 meter. Keenam, pada permukaan bedengan taburkan pupuk kandang dengan perbandingan untuk satu ha minimal 20 ton, lebih banyak lebih baik. Ketujuh, bedengan yang telah diberi pupuk, kemudian disiram dan taburi dengan Urea, TSP, KCL. Setelah itu, tutup dengan mulsa plastik silver dasar hitam. Pemasangan mulsa selain untuk mengantisipasi hama, juga untuk meningkatkan kualitas buah.

Sedangkan kedelapan, lahan setelah selesai ditutup mulsa biarkan selama 1 – 2 Minggu agar unsur hara larut. Kesembilan, bibit siap ditanam pada mulsa yang telah dilubangi dengan jarak 25 cm x 25 cm atau 30 cm x 30 cm. Biarkan tanaman sampai usia 1 bulan. Setelah bibit mencapai usia satu bulan, baru diberi obat dan pupuk semprot dengan dosis sesuai. Masa pertumbuhan dua bulan, setelah dua bulan panen pertama bisa dilakukan.

Langkah selanjutnya tentu cara menerapkan teknik panen. Idealnya, panen dilakukan dengan memetik bagian tangkai bunga dengan kelopaknya. Di sini, tangan jangan sampai menyentuh buah. Penggunaan gunting pun sedikit riskan dilakukan, meski efektif untuk panen. Panen dilakukan dalam kurun waktu dua kali dalam satu minggu.

Untuk dapat tumbuh dengan baik tanaman strawberry memunyai syarat tumbuh khusus, yang antara lain; strawberry merupakan tanaman subtropis yang juga baik di tanam di daerah tropis yang memiliki ketinggian tempat antara 1000-2000 m dpl; mendapatkan penyinaran matahari antara 8 - 10 jam hari; curah hujan berkisar 600-700 mm pertahun; suhu udara optimum antara 17°C - 20°C dan suhu udara minimum antara 4°C - 5°C dengan kelembaban udara 80 persen – 90 persen. Sebelum memasukan tanah ke dalam polibag sebaiknya tanah di persiapkan dulu dengan pemupukan dasar. Pupuk dasar ini dapat berupa UREA 20 kg + TSP 25 kg + KCl 10 kg dan pupuk kandang 2-3 untuk setiap 1000m2.  Pemupukan susulan biasanya dilakukan saat tanaman beumur 2 bulan. Sebelum tanaman mulai berbungga. Bungga pertama sebaiknya di buang atau di pangkas. Karena biasanya bungga awal ini tidak berbuah secara baik. Setelah mencapai umur 4 bulan barulah bunga-bunga tersebut di pelihara agar menjadi buah. Antara bunga dan buah masak biasanya membutuhkan waktu 1 minggu atau bahkan lebih. Tergantung ukuran buahnya.

Tanaman strawberry sebenarnya tahan serangan hama seperti halnya tanaman liar lainnya. Namun ada kemungkinan juga selama pertumbuhan tanam ini dapat terserang hama. Untuk itu sebelum terkena hama, sebaiknya dilakukan pencegahan dan penanggulangan. Hama yang sering menyerang tanaman strawberry di antaranya, jamur yang menyerang buah, bunga dan daun. Cara mengatasinya dengan menyemprot obat-obatan semprot berbagai merk dan jenis yang mudah didapat di toko-toko saprotan. Hama lain di antaranya, ulat, lalat, virus daun dan lain-lain. Pengendaliannya bisa diatasi dengan pegasus dan confidor.

Akhirnya, prospek agribisnis strawberry di Indonesia cukup mencerahkan, dilihat dari daya serap pasar dan permintaan dunia dari tahun ke tahun yang meningkat. Buah cinta ini tentu saja sejatinya dilirik dunia Usaha Mikro dan Kecil (UMK) karena membuka peluang bagi bisnis yang menjanjikan. (diolah dari pelbagai sumber)

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Siapa pun boleh mengomentari karya-karya saya. Terima kasih.